.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

Mengenal Sifilis: Gejala, Penyebab, Penularan, dan Cara Mencegahnya Tips Dari Jusrnalisberbagi

Apa Itu Sifilis? Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum . Penyakit ini bis...



Apa Itu Sifilis?

Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung saat melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi. Jika tidak segera diobati, sifilis dapat menimbulkan komplikasi serius, mulai dari kerusakan organ dalam, gangguan otak, hingga kebutaan.


Stadium dan Gejala Sifilis
Sifilis berkembang melalui empat tahap, dengan gejala yang berbeda di tiap fasenya:

  1. Stadium Primer:
    Muncul luka kecil (chancre) yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau anus. Biasanya muncul 2-12 minggu setelah paparan, dan bisa hilang sendiri tanpa bekas.

  2. Stadium Sekunder:
    Sekitar 1-6 bulan setelah luka sembuh, muncul ruam di tubuh, telapak tangan, atau kaki. Gejala lain bisa berupa demam, kelelahan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar, rambut rontok, dan sariawan.

  3. Stadium Laten:
    Pada tahap ini, tidak ada gejala, namun bakteri masih aktif di tubuh. Tanpa pengobatan, bisa bertahan bertahun-tahun dan diam-diam merusak organ.

  4. Stadium Tersier:
    Jika tidak diobati, sekitar 20-30% penderita akan mengalami komplikasi serius seperti kerusakan jantung, saraf, otak, mata, tulang, hingga kelumpuhan.


Sifilis Kongenital
Ibu hamil yang terinfeksi dapat menularkan sifilis ke janinnya. Kondisi ini bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, cacat lahir, atau kematian bayi saat lahir. Karena itu, pemeriksaan sifilis saat kehamilan sangat disarankan.


Cara Penularan Sifilis
Sifilis menular lewat kontak langsung dengan luka sifilis saat berhubungan seks vaginal, anal, atau oral. Meski jarang, penularan juga bisa terjadi lewat ciuman jika ada luka di mulut. Namun, penyakit ini tidak bisa ditularkan melalui toilet, peralatan makan, atau gagang pintu.


Siapa yang Berisiko?
Siapa saja yang aktif secara seksual berpotensi terkena sifilis, terutama:

  • Orang yang sering berganti pasangan tanpa kondom

  • Pria yang berhubungan seks dengan pria (LSL)

  • Orang dengan riwayat IMS lain

  • Penderita HIV


Diagnosis dan Pengobatan
Sifilis dapat dideteksi lewat tes darah atau pemeriksaan cairan dari luka. Pengobatan utama menggunakan antibiotik penisilin. Semakin cepat diobati, semakin besar kemungkinan sembuh tanpa komplikasi. Namun, kerusakan organ akibat sifilis stadium lanjut tidak bisa dipulihkan.


Pencegahan Sifilis
Langkah pencegahan meliputi:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seks

  • Melakukan tes IMS secara rutin, khususnya jika memiliki lebih dari satu pasangan

  • Menghindari kontak seksual saat terdapat luka di area kelamin/mulut

  • Rutin konsultasi ke dokter, terutama saat hamil


Kesimpulan
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang bisa diobati jika dideteksi sejak dini. Jangan abaikan gejala seperti luka di kelamin atau ruam yang tidak biasa. Segera lakukan pemeriksaan jika mencurigai paparan, dan pastikan untuk menjaga hubungan seksual yang sehat dan aman.


📌 Catatan Tambahan:

  • Sifilis bisa muncul tanpa gejala bertahun-tahun. Oleh sebab itu, tes rutin sangat penting, terutama bagi yang aktif secara seksual.

  • Penyakit ini bukan hanya berdampak pada fisik, tapi juga mental dan relasi sosial. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi berat.

No comments