.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

Kurir JNE Diserang Brutal Gara-Gara Tolak Bayar Parkir, Wajah Bersimbah Darah

Jurnalisberbagi.net, Medan – Seorang kurir jasa pengiriman JNE, Kheldy Despriyandani (35), menjadi korban penganiayaan brutal saat menjalan...


Jurnalisberbagi.net, Medan – Seorang kurir jasa pengiriman JNE, Kheldy Despriyandani (35), menjadi korban penganiayaan brutal saat menjalankan tugasnya mengantar paket pada Jumat malam (4 April 2025), sekitar pukul 22.00 WIB. Insiden itu terjadi di Jalan Jamin Ginting, Gang Karya Lingkungan I, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru.

Kejadian bermula saat Kheldy dan rekannya, Andy Kusuma, hendak meninggalkan lokasi usai menyelesaikan pengantaran. Tiba-tiba, mereka dihampiri seorang pria tak dikenal yang meminta uang parkir serta pungutan berlabel "iuran SPSI".

"Kami sudah bayar parkir barcode, Bang. Untuk iuran SPSI juga sudah kami serahkan ke Bang Gondrong," jelas Kheldy saat menjawab permintaan tersebut.

Namun, jawaban itu justru menyulut emosi pelaku. Ia langsung membentak sambil melontarkan umpatan kasar. “Kalau nggak mau bayar, jangan berhenti di sini kalian!” bentaknya, lalu memanggil sejumlah rekannya.

Cekcok mulut pun tak terelakkan. Saat situasi memanas, pelaku kembali dengan membawa balok kayu dan tanpa ampun menghantam wajah Kheldy. Pukulan keras itu membuat pipi kanan Kheldy luka parah dan mengucurkan darah.

Korban kemudian segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Medan Baru. Laporan resmi tercatat dengan nomor LP/II/252/IV/2025/SPKT: Polsek Medan Baru / Polrestabes Medan / Polda Sumatera Utara. Polisi menjerat kasus ini dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak penganiayaan.

Dari keterangan warga setempat yang enggan disebutkan namanya, aksi semacam ini bukan hal baru di wilayah sekitar Kampus USU. Mereka menduga pelaku terkait dengan kelompok preman yang dikenal sebagai "Wira Cs", yang biasa berkumpul di Gang Haji Arif dan sekitar Musholla Asholihin – tempat ibadah yang kini sudah tidak aktif.

Warga juga menyoroti lemahnya sistem keamanan di kawasan tersebut. Kepling Lingkungan I, Seri Rahayu, disebut jarang berada di wilayah kerjanya. Selain itu, absennya pos keamanan lingkungan (pos kamling) turut memperparah kerawanan aksi kriminal.

No comments