.post-body img { width:500px! important; height:auto! important;}

Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header Ad

//

Breaking News

latest

"Sadis! Pusat Bantuan Gaza Disulap Jadi Perangkap Maut, Ratusan Warga Gaza Tewas Ditembaki!"

  GMO Gaza Tuding Pusat Bantuan Kemanusiaan Dijadikan Perangkap Mematikan oleh Israel Gaza — Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) menuding ...

 


GMO Gaza Tuding Pusat Bantuan Kemanusiaan Dijadikan Perangkap Mematikan oleh Israel

Gaza — Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) menuding pendudukan Israel telah mengubah pusat bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut menjadi lokasi penyergapan mematikan bagi warga sipil Palestina. Tuduhan ini muncul setelah serangkaian insiden berdarah terjadi di lokasi-lokasi yang seharusnya menjadi tempat distribusi bantuan.

Ratusan Korban dalam 8 Hari

Menurut laporan yang dikutip dari Middle East Monitor, dalam waktu hanya delapan hari, sedikitnya 103 warga Palestina tewas dan 490 lainnya terluka saat berusaha mendapatkan bantuan di pusat-pusat distribusi yang baru dibuka di Rafah dan Wadi Gaza. GMO menyebut kejadian ini sebagai "pembantaian yang terencana dan berulang".

Salah satu insiden paling mematikan terjadi di Rafah, ketika pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan ke arah warga yang tengah mengantre bantuan, menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 90 lainnya.

Bantuan Dijadikan Senjata

GMO menuduh pusat-pusat bantuan tersebut dikelola oleh pendudukan Israel bersama perusahaan keamanan Amerika, tanpa pengawasan kemanusiaan independen. Mereka menyebutnya sebagai “perangkap umpan berdarah” yang memanfaatkan penderitaan warga yang kelaparan akibat blokade.

“Warga sipil yang putus asa dipancing ke lokasi ini, lalu diserang dengan kejam,” tegas GMO dalam pernyataannya.

Kecaman dan Tuntutan Internasional

Dalam pernyataan resminya, GMO menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, khususnya Pasal 2 Konvensi Genosida 1948, dan menuntut campur tangan segera dari PBB, Dewan Keamanan, serta organisasi kemanusiaan dunia.

Mereka meminta agar jalur bantuan kemanusiaan dibuka tanpa campur tangan militer Israel, dan proses distribusi dilakukan sepenuhnya oleh lembaga internasional netral.

Zona Penyangga yang Disebut ‘Perangkap Darah’

GMO juga menolak keras pembentukan “zona penyangga” atau “koridor kemanusiaan” versi Israel, yang menurut mereka hanya menjadi lokasi eksekusi massal bagi warga sipil yang putus asa.

Di akhir pernyataannya, GMO memperingatkan bahwa kelambanan dan kebungkaman dunia internasional atas kekejaman ini sama saja dengan memberi izin bagi genosida yang terus berlangsung di Gaza.

“Pembantaian ini terjadi di siang bolong, di depan mata dunia. Ini adalah genosida nyata, tanpa akuntabilitas,” tegas GMO.

 

No comments